Allah Mencintaiku

#ALLAH MENCINTAIKU#

Aku teringat bahwa kecintaan Allah terhadap hamba-Nya bukan datang seenaknya hamba, tapi karena sebab-sebab yang disebutkan oleh Allah dalam kitab-Nya.

Aku coba untuk mentadabburi dan memutar file-file tentang hal itu yang terdapat didalam al Qur'an. Aku berusaha mengukur diriku terhadap ayat-ayat itu dengan harapan aku menemukan jawabannya.

Langkah Pertama .........
Aku menemukan ayat al Qur'an yang mengatakan bahwa Allah mencintai orang yang bertaqwa. Namun sayang, langsung batinku berkata dg jujur, aku tidak termasuk ke dalam golongan ini.

Langkah kedua, .........
Aku ketemu ayat yang mengatakan bahwa Allah mencintai orang yg sabar. Dengan penuh pengakuan tulus batinku langsung mengakui; teramat jauh diriku dari kelas bergengsi ini. Betapa aku tidak mampu bersabar dalam menghadapi segala hal.

Langkah ketiga, .............
Aku menemukan ayat yang mengatakan bahwa Allah mencintai orang yang bersungguh-sungguh dijalan-Nya. Bukan sok tawadhu', batinku langsung terkulai mengakui betapa aku lebih banyak dikalahkan oleh rasa malas dari pada bersungguh-sungguh.

Langkah keempat, ...........
Aku menemukan ayat al Qur'an yang mengatakan bahwa Allah mencintai orang yang berbuat baik.
Batinku pun tersenyum getir sambil merenung penuh insaf, kebaikan apa yang sudah kulakukan?
Aku masih punya malu untuk tidak mengaku-ngaku termasuk kelompok orang baik.

Disaat itu aku berhenti merenung, Aku takut kalau-kalau aku tidak menemukan didalam diriku sifat yang membuat Allah cinta kepadaku.

Kemudian aku mencoba untuk membuka lembaran amal apa saja yang pernah aku lakukan?
Namun, jangankan mendatangkan keoptimisan, telingaku memerah sendiri, keringat dingin mulai berkucuran, aku berusaha langsung melupakannya. Aku malu dengan diriku sendiri. Ternyata semuanya bercampur dengan kemalasan, kekurangan, cacat, belum lagi perbuatan yang semata-mata itu dosa dan maksiat.

Ketika aku akan mengakhiri perenunganku, tiba-tiba tanganku  membalik mushaf al Qur'an yang berada dipangkuanku.

Saat itu mataku langsung tertuju kepada potongan ayat yang berbunyi:

إن الله يحب التوابين

".....Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat...."
(al Baqarah: 222)

Seolah-olah aku tersentak, kalau ayat itu diturunkan kepadaku saat itu, untuk menghilangkan gundah dihatiku dan menimbulkan harapan kalau Allah juga cinta kepadaku.

Air mata haru tidak bisa terbendung dari mataku. 
Perasaan lembut menjalar dari hulu jantung sampai keseluruh pori-pori ditubuhku.
Hatiku bergumam; ternyata aku juga dicintai Allah. Aku sampai terisak menahan haru.

Aku pun mulai melantunkan kalimat istighfar:

أستغفر الله الذي لا اله الا هو الحي القيّوم وأتوب إليه

Aku minta ampun kepada Allah yang tiada tuhan selain Dia, yang Maha Hidup dan Maha Mengatur, dan aku bertaubat kepada-Nya.

Aku betul-betul berharap, meskipun aku jauh dari empat kriteria sebelumnya, jangan sampai aku juga tersingkir dari kelompok orang terakhir ini. Orang yang bertaubat atas segala dosanya.

Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang yang bertaubat dan jadikanlah kami termasuk orang yang mensucikan diri.....Aamiin.

Semoga Bermanfaat

Patutkah kita di Puji dan di Puja ?

Assalamu'alaikumWrWb,
semoga kesabaran dan ketaqwaan kpd Allah, utk kita semua...

Sesungguhnya kita saat ini masih di puji dan di puja, karena Allah masih menutup Aib kita, jika Allah berkehendak membuka aib kita maka masih adakah yang akan memuji dan memuja?

Pada zaman Nabi Musa 'alaihis salam, bani Israel ditimpa musim kemarau yang berkepanjangan...
Mereka berkumpul mendatangi Nabi mereka, Musa 'alaihissalam...
Mereka berkata, "Ya NabiyyAllah, berdoalah kepada Rabbmu agar Dia menurunkan hujan kepada kami....!"

Maka berangkatlah Musa 'alaihis salam bersama kaumnya menuju padang yang luas...
Waktu itu mereka berjumlah lebih dari 70 ribu orang...
Mulailah mereka berdoa dengan keadaan yang lusuh dan kumuh penuh debu, haus, dan lapar...

Nabi Musa berdoa,
إلهي.... أسقنا غيثك... و انشر علينا رحمتك و ارحمنا بالأطفال الرضع... و البهائم الرتع و المشايخ الركع......

"Tuhanku...! Turunkan hujan kpd kami... Tebarkanlah rahmat-Mu kpd kami, kasihilah kami demi anak2 yg msh menyusui, hewan ternak yg merumput, dan para orang-orang tua yg ruku' kpada-Mu..."

Setelah itu langit tetap saja terang benderang...
matahari pun bersinar makin kemilau...
Kemudian Nabi Musa berdoa lagi, "Ilaahi ... asqinaa...."

Allah pun berfirman kepada Musa,
يا موسىأني أكون بغيثكم و فيكم رجل يبارزني بالمعاصي أربعين عاما.. فليخرج حتى أغيثكم
"Wahai Musa...Bagaimana Aku akan menurunkan hujan kepada kalian sedangkan di antara kalian ada seorang hamba yang bermaksiat sejak 40 tahun yang lalu. Umumkanlah di hadapan manusia agar dia berdiri di hadapan kalian semua. Karena dialah, Aku tidak menurunkan hujan untuk kalian..."

Maka Musa pun berteriak di tengah-tengah kaumnya, "Wahai hamba yang bermaksiat kepada Allah sejak 40 tahun… keluarlah ke hadapan kami... karena engkaulah hujan tak kunjung turun..."

Seorang laki-laki melirik ke kanan dan ke kiri...

maka tak seorang pun yang keluar di hadapan manusia...

Saat itu pula ia sadar kalau dirinyalah yang dimaksud...

Ia berkata dalam hatinya, "Kalau aku keluar ke hadapan manusia, maka akan terbuka rahasiaku...

Kalau aku tidak berterus terang, maka hujan pun tak akan turun..."

Maka hatinya pun gundah gulana...
air matanya pun menetes....
menyesali perbuatan maksiatnya...

Sambil berkata lirih,
"Ya Allah...Aku telah bermaksiat kepada-Mu selama 40 tahun...

Selama itu pula Engkau menutupi 'aibku.

Sungguh sekarang aku bertaubat kepada Mu, maka terimalah taubatku..."

Tak lama setelah pengakuan taubatnya tersebut,

Maka awan-awan tebal pun bermunculan...
Semakin lama semakin tebal menghitam...
Dan akhirnya turunlah hujan...

Musa pun keheranan, "Ya Allah, Engkau telah turunkan hujan kepada kami, namun tak seorang pun yang keluar di hadapan manusia."

Allah berfirman :
يا موسى لقد تاب وتبت عليه,, منعت عنكم الغيث بسببه,, وأمطرتكم بسببه
"Wahai Musa, dia telah bertaubat dan Aku telah menerima taubatnya, karena orang itu lah Aku menahan hujan kpd kalian, dan karena dia pula lah Aku menurunkan hujan..."

Musa berkata :
ربي أرني أنظر إليه,,ربي أرني ذلك الرجل
"Ya Allah...Tunjukkan padaku orang itu... Tunjukkan aku pada orang itu..."

Allah berfirman,
يا موسى.. لقد سترته وهو يعصيني؛
أفلا أستره وقد تــاب وعـــاد إلي؟؟
"Wahai Musa, Aku telah menutupi 'aibnya padahal ia bermaksiat kepada-Ku,

Apakah sekarang Aku membuka 'aibnya sedangkan ia telah bertaubat dan kembali kepada-Ku...?!"

SubhAllaah
sungguh Maha Pengasih Engkau wahai Rabbi....

Kalaulah bukan karena Engkau yang menutupi aib-aib kami...Tentulah kami akan sangat malu di hadapan para hamba-MU....
Wallahu a'lam.

Sumber : BC dari group WA