Ikhlaskah terhadap rasa bersalah ....?

Aku terdiam membisu dengan segala kemarahanku
Aku membeku tanpa bertindak apapun dihadapan kebenaran
Aku berpaling dari wajah yang selama ini tidak kupahami
Aku menoleh kedalam wajah yang membuat hatiku senang
Tapi apakah benar?
Apa nuraniku sudah mati hingga tidak mendengar isi hatiku sebenarnya?
Apa aku terlalu resah dan takut menghadapi rintangan yang ingin kuhindari.
Apakah aku hanya manusia tanpa pikiran?
Apa hidupku berarti?
Adakah Allah dalam hatiku?

Atau aku telah melupakan-Nya dan bersembunyi dibalik kesedihanku
Tidakkah aku manusia yang menyedihkan?
Aku tak patut dikasihani apalagi disayangi jika hanya ego yang memiliki
hatiku dan ruang pikiranku.

Jika itulah aku.kemana aku harus berlari lagi ?
Jika tempat yang kusinggahi adalah nikmat-Mu yaaa Allah

tulisan ini sebagai bahan renungan saat kita sadar kalau sdh buat salah
tapi tdk tau harus bagaimana?

setiap orang pernah buat salah, tapi begitu sulitkah seseorang untuk
mengakui dan memperbaiki kesalahan itu, jika org yang pernah tersakiti
sudah tidak percaya kita lagi.

jika kita berkata " makanya jgn buat salah n nyakitin orang!!"
tidak adil juga jika kita jawab klo kita khilaf, krn kita tau saat itu
Allah ngasih kita pilihan dan kita sdh memilih, tapi kita lupa setiap
pilihan ada resiko dan itu sdh jadi satu paket kehidupan.

jika kita katakan "makanya think before you act"

bohong juga klo kita bilang maybe i dont think to much, karena setiap
orang selalu dihadapkan dengan masalah. jika kita nanya, apa harus
menyesal?

ya tapi tidak juga, krn kita tau waktu tidak akan kembali, yang kita tau
kita sudah bayar mahal untuk belajar agar diri kita lebih baik dan jika
kita terus menyesal, buat apa kesalahan kemarin?
jika bukan buat diri kita agar bisa bertindak benar esok hari.

tapi sulit untuk nerima dan menjalani "masa" bersalah kita, kadang kita
selalu menengok ke belakang padahal kita tau bahwa kita tak bisa kembali
ke masa lalu, tapi kita tau bisa putar arah dan memperbaiki meski tidak
semuanya.
cuma jalan yang kemarin pernah kita lalui sudah rusak
dan sulit.
ikhlaskah diri kita akan rasa bersalah kita sendiri?

0 Komentar: