Agatha Christie

Agatha Christie

Dame Agatha Mary Clarissa Christie, DBE (15 September 1890–12 Januari 1976), adalah seorang penulis fiksi kriminal Inggris. Dia juga menulis kisah-kisah roman dengan nama Mary Westmacott.
Agatha Christie adalah penulis kisah misteri paling terkenal di dunia dan pengarang yang karyanya paling laku sepanjang masa dengan mengecualikan William Shakespeare. Buku-bukunya telah terjual sebanyak lebih dari satu miliar eksemplar dalam bahasa Inggris dan satu miliar lagi dalam 45 bahasa asing (hingga 2003). Sebagai contoh kepopulerannya yang luas, dia adalah penulis paling laris di Perancis, dengan lebih dari 40 juta eksemplar novelnya terjual dalam bahasa Perancis (hingga 2003) dibandingkan dengan 22 juta untuk Émile Zola, saingan terdekatnya.
 
Christie menerbitkan lebih dari 80 novel dan sandiwara theater yang kebanyakan merupakan kisah detektif dan misteri ruangan tertutup, banyak dari karyanya tersebut yang berkisah mengenai salah satu tokoh serialnya, Hercule Poirot atau Miss Marple. 

Dia adalah seorang tokoh besar dalam fiksi detektif untuk keberhasilan komersialnya dan inovasinya dalam genre tersebut. Meskipun dia suka mempersulit kisahnya dengan teka-teki yang lain dari umumnya, dia juga sangat teliti dalam "bermain adil" terhadap para pembacanya dengan memastikan bahwa semua informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan teka-tekinya diberikan. Salah satu karya awalnya, "Pembunuhan atas Roger Ackroyd", terkenal untuk akhir ceritanya yang mengejutkan.
Kebanyakan karyanya telah difilmkan, beberapa di antaranya beberapa kali berulang-ulang ("Pembunuhan di Atas Orient Express", "Pembunuhan di Sungai Nil", "Kereta 4.50 dari Paddington"). BBC telah memproduksi versi televisi dan radio dari hampir semua kisah Poirot dan Marple.
Lahir dengan nama Agatha Miller, pernikahan pertamanya yang tidak bahagia terjadi pada 1914 dengan Kolonel Archibald Christie, seorang penerbang dalam Korps Penerbang Kerajaan Inggris ("Royal Flying Corps"). Pasangan ini mempunyai seorang putri, Rosalind Hicks dan bercerai pada 1928.
Pada masa Perang Dunia I dia bekerja sebagai seorang apoteker, pekerjaan yang memengaruhi karyanya; banyak dari pembunuhan dalam kisah-kisahnya dilakukan dengan racun.
Pada Desember 1926 dia menghilang selama sebelas hari dan menimbulkan suatu keributan di kalangan pers. Mobilnya ditemukan dibiarkan kosong di sebuah lubang kapur. Dia akhirnya ditemukan sedang tinggal di sebuah hotel di Harrogate, di mana dia mengatakan bahwa dia telah mengalami amnesia yang disebabkan gangguan urat syaraf setelah kematian ibunya dan masalah dalam perkawinan pertamanya. Ada yang berpendapat bahwa ini hanyalah sebuah aksi publisitas saja.
Pada 1930 dia menikah dengan Sir Max Mallowan, seorang ahli arkeologi Inggris, dan perjalanannya bersama suaminya ke Timur Tengah memberinya ide untuk beberapa latar belakang novel-novelnya. Novel-novel lainnya mengambil lokasi di Torquay, Devon, tempat ia dilahirkan.
Sandiwara panggungnya "The Mousetrap" memegang rekor sebagai sandiwara dengan masa putar terpanjang di London—sejak dimulai pada 25 November 1952 hingga sekarang telah diputar lebih dari 20.000 kali.
Pada 1971 dia dianugerahi gelar "Dame Commander of the British Empire".
(wikipedia)
Kalau ingin tahu lebih lanjut mengenai Agatha Christie bisa buka:  Queen Of Crime

Novel AGHATA CHRISTIE :
* 1920 The Mysterious Affair at Styles – Pembunuhan di Styles
* 1922 The Secret Adversary – Musuh Dalam Selimut
* 1923 Murder on the Links – Lapangan Golf Maut
* 1924 The Man in the Brown Suit – Pria Bersetelan Cokelat
* 1925 The Secret of Chimneys – Rahasia Chimneys
* 1926 The Murder of Roger Ackroyd – Pembunuhan atas Roger Ackroyd
* 1927 The Big Four – Empat Besar
* 1928 The Mystery of the Blue Train – Misteri Kereta Api Biru
* 1929 Partners in Crime – Pasangan Detektif
* 1929 The Seven Dials Mystery – Misteri Tujuh Lonceng
* 1930 The Murder at the Vicarage – Pembunuhan di Wisma Pendeta
* 1930 The Mysterious Mr Quin – Mr Quin yang Misterius
* 1930 Black Coffee – Kopi Hitam
* 1931 The Sittaford Mystery – Misteri Sittaford
* 1932 Peril at End House – Hotel Majestic
* 1933 The Hound of Death – Anjing Kematian
* 1933 Lord Edgware Dies – Matinya Lord Edgware
* 1934 Murder on the Orient Express – Pembunuhan di Atas Orient Express
* 1934 Parker Pyne investigates – Parker Pyne Menyelidiki
* 1934 The Listerdale Mystery – Misteri Listerdale
* 1935 Three Act Tragedy – Tragedi Tiga Babak
* 1935 Why Didn't They Ask Evans? – Pembunuh di Balik Kabut
* 1935 Death in the Clouds – Maut di Udara
* 1936 The A.B.C. Murders – Pembunuhan ABC
* 1936 Murder in Mesopotamia – Pembunuhan di Mesopotamia
* 1936 Cards on the Table – Kartu-Kartu di Meja
* 1937 Death on the Nile – Pembunuhan di Sungai Nil
* 1937 Dumb Witness – Saksi Bisu
* 1938 Appointment with Death – Perjanjian dengan Maut
* 1939 Ten Little Niggers – Sepuluh Anak Negro
* 1939 Murder is Easy – Membunuh Itu Gampang
* 1939 Hercule Poirot's Christmas – Pembunuhan di Malam Natal
* 1941 Evil Under the Sun – Pembunuhan di Teluk Pixy
* 1941 N or M? – N atau M?
* 1941 One, Two, Buckle My Shoe – Satu, Dua, Pasang Gesper Sepatunya
* 1942 The Body in the Library – Mayat dalam Perpustakaan
* 1942 Five Little Pigs – Mengungkit Pembunuhan
* 1942 The Moving Finger – Pena Beracun
* 1944 Towards Zero – Menuju Titik Nol
* 1944 Sparkling Cyanide – Kenangan Kematian
* 1945 Death Comes as the End – Ledakan Dendam
* 1946 The Hollow – Rumah Gema
* 1947 The Labours of Hercules – Tugas-tugas Hercules
* 1948 There is a Tide – Mengail di Air Keruh
* 1949 Crooked House – Buku Catatan Josephine
* 1950 A Murder is Announced – Iklan Pembunuhan
* 1951 They Came to Baghdad – Mereka Datang ke Bagdad
* 1952 Mrs McGinty's Dead – Mrs McGinty Sudah Mati
* 1953 A Pocket Full of Rye – Misteri Burung Hitam
* 1953 After the Funeral – Setelah Pemakaman
* 1955 Hickory Dickory Dock – Pembunuhan di Pondokan Mahasiswa
* 1955 Destination Unknown – Menuju Negeri Antah Berantah
* 1956 Dead Man's Folly – Kubur Berkubah
* 1957 4.50 from Paddington – Kereta 4.50 dari Paddington
* 1957 Ordeal by Innocence – Mata Rantai yang Hilang
* 1959 Cat Among the Pigeons – Kucing di Tengah Burung Dara
* 1960 The Adventure of the Christmas Pudding – Skandal Perjamuan Natal
* 1961 The Pale Horse – Misteri Penginapan Tua
* 1962 The Mirror Crack'd from Side to Side – Dan Cermin Pun Retak
* 1963 The Clocks – Mayat Misterius
* 1964 A Caribbean Mystery – Misteri Karibia
* 1965 At Bertram's Hotel – Hotel Bertram
* 1966 Third Girl – Gadis Ketiga
* 1967 Endless Night – Malam Tanpa Akhir
* 1968 By the Pricking of My Thumbs – Rumah di Tepi Kanal
* 1969 Hallowe'en Party – Pesta Halloween
* 1970 Passenger to Frankfurt – Penumpang ke Frankfurt
* 1971 Nemesis – Nemesis
* 1972 Elephants Can Remember – Gajah Selalu Ingat
* 1973 Postern of Fate – Gerbang Nasib
* 1974 Poirot's Early Cases – Kasus-Kasus Perdana Poirot
* 1975 Curtain – Tirai
* 1976 Sleeping Murder – Pembunuhan Terpendam
* 1979 Miss Marple's Final Cases – Kasus-Kasus Terakhir Miss Marple
* 1991 Problem at Pollensa Bay – Masalah di Teluk Pollensa


Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Agatha_Christie

Siapakah Henry Ford?



Siapa yang tak kenal dengan Henry Ford. Ia adalah seorang tokoh yang meleganda di abad ke-20. Pengusaha visioner yang memperkenalkan konsep lini perakitan ini menjadi industrialis yang memelopori produksi mobil massal. Ia juga memperkenalkan pertama kali mobil berbiaya murah, karena mimpinya adalah setiap pekerjanya mampu membeli mobil-mobil yang mereka produksi.
 
Henry Ford adalah pendiri Ford Motor Company, perusahaan pertama di dunia yang menciptakan model perakitan modern yang digunakan dalam produksi massal untuk otomotif. Salah satu mobil produksinya yang paling terkenal, Model T, menciptakan revolusi transportasi di Amerika, bahkan dunia.

Dilahirkan di Dearborn, Michigan, Amerika Serikat, pada 30 Juli 1863, Ford memulai karirnya sebagai teknisi magang di Detroit pada tahun 1879, dan bekerja di perusahaan mesin uap Westinghouse. Pada tahun 1891, Ford bergabung dengan perusahaan Thomas Alva Edison, dan di sanalah ia mulai mencurahkan pikiran untuk membangun sebuah kendaraan yang dapat digerakkan dengan bensin.

Upaya Ford tercapai pada tahun 1896, ketika ia berhasil membuat Quadricycle Ford, sebuah kendaraan bermesin yang dapat bergerak menggunakan bahan bakar bensin. Test-drive pertama untuk kendaraan itu dilakukannya pada 4 Juni di tahun yang sama. Upaya Ford tersebut didukung oleh Edison, yang kemudian mendorong Ford untuk mengembangkannya lebih lanjut.

Pada tahun 1898, Ford mengundurkan diri dari perusahaan Edison, dan membangun perusahaannya sendiri, Detroit Automobile, pada 5 Agustus 1899. Di perusahaannya tersebut, Ford mengembangkan mesin kendaraan buatannya, dan berencana untuk memproduksi kendaraan yang dapat digunakan masyarakat. Hasilnya adalah sebuah mobil berbahan kayu yang kurang diminati. Perusahaan itu bangkrut pada awal 1901.

Tiga tahun setelah itu, pada 1903, Ford mendirikan Ford Motor Company, dan di perusahaan barunya itulah ia kemudian berhasil memproduksi mobil yang benar-benar diminati masyarakat, dengan sistem perakitan modern yang belum pernah digunakan sebelumnya, sekaligus dengan harga paling murah di antara mobil-mobil lainnya yang pernah ada—sebuah mobil yang terkenal sebagai Ford Model T—dan selanjutnya adalah sejarah.

Selama hidupnya, Henry Ford adalah pekerja yang sangat ulet dan kreatif. Ia juga penemu yang sangat produktif, sehingga memegang 161 hak paten. Sedangkan sebagai pemilik Ford Motor Company, ia menjadi salah satu orang terkaya dan paling terkenal di dunia.

Sebegitu besarnya pengaruh yang diciptakan Henry Ford bagi dunia—khususnya melalui perusahaan mobilnya—sampai-sampai Adolf Hitler pun mengaguminya. Hitler menyimpan potret Henry Ford di samping mejanya, dan ia pernah menyatakan, “Saya menganggap Henry Ford sebagai inspirasi saya.”

Kata-kata itu tertulis di koran Detroit News pada 1931, dari seorang reporter yang mewawancarai Hitler. Karenanya, pada Juli 1938, empat bulan setelah aneksasi Jerman atas Austria, Hitler menganugerahi Cross Grand Eagle untuk Henry Ford, sebuah medali tertinggi yang diberikan Nazi Jerman untuk orang asing.

Sementara Henry Ford sendiri sangat mengagumi Thomas Alva Edison. Ketika Edison sekarat, Ford meminta anak Edison untuk menyiapkan tabung yang ditujukan untuk “menyimpan” napas terakhir Edison. Sampai sekarang, tabung berisi napas Edison itu masih tersimpan di Museum Henry Ford.

Pada tahun 1936, Henry Ford memutuskan untuk membangun Ford Foundation, sebuah yayasan yang ia inginkan dapat meningkatkan kesejahteraan manusia melalui dana penelitian, hibah pendidikan, dan pembangunan. Memasuki tahun 1945, kesehatan Henry Ford memburuk, dan perusahaannya kemudian dipegang oleh cucunya, Henry Ford II, sedangkan dirinya pensiun.

Dua tahun setelah itu, pada 7 April 1947, Henry Ford meninggal. Ia dimakamkan di Pemakaman Ford, di Detroit, dalam usia 83 tahun.

Pada ulang tahunnya ke-75, Henry Ford pernah ditanya mengenai rahasia kariernya yang cemerlang. 

Jawabannya sederhana saja, yaitu :
1) Saya tidak pernah makan berlebihan.
2) Saya tidak pernah cemas secara berlebihan.
3) Apa pun yang saya kerjakan, akan saya lakukan sebaik mungkin. Dan saya tahu apa pun yang terjadi dalam hidup saya, hal itu terjadi demi kebaikan saya sendiri. Saya percaya pada Tuhan.

Rahasia yang simpel tapi terbukti punya pengaruh besar dalam kehidupan seorang manusia. 
Kisah Henry Ford inilah salah satu buktinya. 
Luar biasa!

Good Ethos - Kerjasama

Oleh : Eko Jalu Santoso

Seorang pengusaha bercita-cita membuat sebuah mobil impian yang hebat. Untuk mewujudkan impiannya tersebut, ia menyewa sebuah gudang dan membeli puluhan merek mobil-mobil terbaik. Kemudian Ia meminta para insinyurnya untuk mencari bagian-bagian yang paling bagus dari setiap mobil-mobil yang dibelinya tersebut.

Para insinyur itupun mulai memilih komponen-komponen terbaik dari berbagai mobil. Dan akhirnya mereka mengambil mesin terbaik dari Mercedes, memilih handle pintu yang terbaik dari Volvo, mengambil sistem transmisi terbaik dari Toyota, menggunakan power steering-set yang paling handal dari Ford, mengadopsi piranti central-lock dari BMW, mengambil teknologi ABS yang terbaik dari Nissan, demikian seterusnya. Intinya setiap merek mobil diambil bagian yang terbaik.

Demikian akhirnya, tim tersebut berhasil membuat sebuah mobil impian, yang terdiri atas ratusan spare-parts dari berbagai merek mobil terkenal tersebut. Namun, apa yang terjadi ? Ternyata mobil impian yang hebat ini tak bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Karena, masing-masing bagiannya ternyata tidak bisa bekerja sama.

Demikian halnya dalam sebuah organisasi atau unit bisnis. Untuk menjalankan organisasi dengan baik, diperlukan sinergisme atau kerjasama diantara anggota team di dalamnya. Dengan demikian, bukan sekedar mengumpulkan orang-orang yang cerdas di dalamnya, melainkan juga perlu memiliki kesadaran untuk bekerjasama dalam sebuah tim. Inilah inti dari prinsip Etos-6 dalam buku “Good Ethos”yang mengajarkan kepada kita untuk dapat mengutamakan kerjasama atau sinergisme dalam bekerja.

Fakta menunjukkan bahwa mereka yang dapat bekerjasama dan saling memberi dukungan akan lebih mudah dan lebih cepat meraih tujuan. Sebagaimana disampaikan oleh Henry Ford , “Datang bersama adalah awal, menjaga bersama-sama adalah kemajuan, bekerja bersama adalah kesuksesan.”   Semoga Bermanfaat.

@ Jakarta, 24 September 2013.
Eko Jalu Santoso ~ Penulis Buku Good Ethos (buku ke-5).

Tiga Jari Menunjuk Kita

Oleh: Herry Tjahjono

Budaya tuding adalah refleksi dari sikap hidup, kebiasaan, dan perilaku kehidupan yang antitanggung jawab. Artinya, ketika kehidupan menuntut tanggung jawab seseorang (sesuai status dan profesi masing-masing), ia cenderung menolak bertanggung jawab.

Budaya tuding ini khas Indonesia yang kontraproduktif. Lihatlah gejala budaya tuding itu dalam keseharian kita, di sekeliling kita, di negeri ini. Di kalangan pemimpin, pejabat baru menuding pendahulunya atau sebaliknya: sang pendahulu menuding penggantinya tidak becus. Pemerintah lama menuding pemerintah baru sebagai penyebab amburadulnya kehidupan berbangsa, demikian juga pemerintah baru menuding pemerintah lama punya kontribusi terhadap kondisi sekarang.

Prinsip manajemen suksesi yang baik menyebutkan bahwa aspek tanggung jawab itu saling terkait satu sama lain dalam dinamika organisasi, baik dari pemimpin pendahulu maupun penggantinya, karena memang tak mungkin dipisahkan. Pejabat yang antimundur, baik karena kesalahan maupun kegagalan, adalah refleksi dari budaya tuding yang halus dan bersifat tidak langsung.

Alasan yang dipakai dengan cara menuding atasannya: saya menunggu pemimpin, presiden, sebab kewenangan menentukan dirinya harus mundur berada pada pemimpin. Pemerintah saling tuding dengan DPR.

Ketika ada narapidana yang kepergok hidup pesta-pora dan bak raja di penjara, semua saling tuding: baik di antara petugas, pemimpin lembaga pemasyarakatan, maupun jajaran kementerian. Pendeknya, budaya tuding terjadi dan merajalela hampir di segenap dimensi, khususnya di kalangan pemimpin (nasional).

Pertanyaannya: mengapa budaya tuding ini sangat kuat dan kental mewarnai kehidupan berbangsa kita? Jawabannya ada pada pendidikan. Ya, pendidikan budaya tuding pada manusia Indonesia itu dimulai sejak masa kanak-kanak sampai dewasa. Manusia Indonesia terperangkap oleh lingkaran setan budaya tuding, sejak kecil sampai dewasa. Sederhananya, sejak kecil seorang anak telah dididik tidak mengenal tanggung jawab, menghindari tanggung jawab, dan menolak tanggung jawab.

Lihatlah seorang anak yang terjatuh. Orangtua akan mengalihkan tanggung jawab pada batu, lantai, bahkan pengasuhnya. Demikianlah proses pendidikan model budaya tuding itu berlangsung di setiap kesempatan, termasuk di sekolah dan perguruan tinggi.

Selain dialihkan ke obyek lain atau orang lain, orangtua juga sering mengambil alih langsung tanggung jawab, bahkan ketika kehidupan menuntut seorang anak belajar bertanggung jawab. Sekilas, orangtua bak pahlawan yang sanggup melindungi anak- anaknya. Sementara itu, sang anak akan mulai belajar berdiri meringkuk di belakang orangtua. Sejak itu seorang anak mengenal budaya tuding dalam hidupnya.

Selanjutnya ketika anak beranjak dewasa, kehidupan menyodorkan berbagai contoh kepemimpinan budaya tuding di segenap dimensi kepemimpinan. Dan, ia mulai belajar melakukan imitasi budaya tuding itu dari para pemimpinnya. Maka, demikianlah proses pendidikan budaya tuding itu berlangsung terus-menerus, melalui lingkaran setan budaya tuding yang tak pernah diputus mata rantainya.

Dua sindrom

Tentu saja pola pendidikan budaya tuding pada masa kanak-kanak itu akhirnya juga melahirkan para pemimpin yang sekarang memimpin bangsa. Lingkaran setan budaya tuding itu setidaknya menghasilkan dua sindrom yang memprihatinkan.

Pertama, sindrom kentut! Jika dalam kerumunan tiba-tiba ada suara atau bau kentut, setiap orang akan cenderung berteriak lantang: "Bukan saya!" Itu sebabnya, sindrom kentut disebut juga "sindrom bukan saya". Ketika kesalahan terjadi, seseorang akan cepat berteriak: "Itu bukan saya, itu bukan tanggung jawab saya."

Kedua, sindrom tinggal glanggang colong playu. Sindrom ini membuat seseorang lebih memilih meninggalkan arena dan melarikan diri dari tanggung jawab, colong playu. Contoh paling menjijikkan dari sindrom ini adalah para koruptor yang melarikan diri, menutup-nutupi kesalahan kerabat atau koleganya.

Kedua sindrom inilah yang, sekali lagi, dominan menghiasi pentas kehidupan berbangsa, khususnya pentas kepemimpinan nasional. Katanya kita adalah bangsa yang besar, tetapi kita lupa bahwa sebuah bangsa yang besar adalah bangsa yang punya tanggung jawab, bangsa yang siap dan mampu bertanggung jawab. Semua itu dimulai dari segenap warganya yang punya tanggung jawab.

Kata Winston Churchill, "The price of greatness is responsibility". Sebuah bangsa besar ditentukan kebesaran para pemimpinnya dan juga kebesaran segenap warganya.

Siapakah yang wajib memutus mata rantai lingkaran setan budaya tuding itu? Paling mudah adalah dengan "menuding" para pemimpin itu. Namun, dengan menuding para pemimpin yang berkewajiban memberantas budaya tuding, berarti kita sendiri berperan melestarikan budaya tuding. Soalnya, yang paling bertanggung jawab memutus lingkaran setan budaya tuding, ya, kita semua yang termasuk dalam kategori manusia dewasa Indonesia.

Dua tugas pokok kita sebagai manusia Indonesia dewasa. Pertama, mendidik anak-anak kita belajar bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan sikap dan perilakunya. Jangan lagi suka mengambil alih tanggung jawab anak dengan dalih ingin menjadi orangtua yang bertanggung jawab. Itu tak mendidik, tetapi menjerumuskan anak. Kelak anak akan jadi manusia kerdil.

Kedua, memilih dengan penuh tanggung jawab para pemimpin yang berlaga, baik di tingkat dae- rah maupun tingkat nasional sesaat lagi. Kita wajib memilih para pemimpin yang tidak dihinggapi budaya tuding dalam rekam jejaknya. Kita wajib memilih dengan tanggung jawab yang total dan bulat, tidak asal nyoblos.

Saya jadi teringat kebijaksanaan lama yang mengajarkan: ketika kamu menuding orang lain dengan jari telunjukmu, pada saat itu ketiga jarimu yang lain menuding dirimu sendiri.

Herry Tjahjono, Terapis Budaya Perusahaan

Ulat dan Pohon Mangga


Oleh: Andrie Wongso

Suatu kali, seekor ulat tampak kelaparan. Di depannya, tampak pohon mangga yang sedang menghijau dengan dedaunan segar. Ulat yang sedang kelaparan pun menghampiri pohon mangga tersebut, lalu segera memanjat untuk memakan dedaunan itu.

“Hei ulat, sedang apa kamu?” tegur pohon mangga.

Ulat, saking laparnya, lupa meminta izin kepada pohon mangga. “Maaf, aku kesini hanya ingin memakan sedikit dari bagian daunmu. Aku sangat lapar,” jawab ulat memelas.

“Asal kamu tahu saja ya. Di sini tanahnya tandus. Daun-daun yang ada di batangku ini tidak banyak. Kalau kamu makan di sini, lalu daunku banyak yang mati, bagaimana aku akan hidup kelak?” tolak pohon mangga dengan halus. “Dan, kalau sampai daun-daunku ini habis, maka aku tak akan bisa berbunga . Aku hanya akan jadi pohon tua tanpa bisa berbuah. Pemilik pohon akan menebangku.”

Ulat mengangguk, tanda mengerti kegelisahan pohon mangga. “Baiklah kalau kamu takut. Aku akan pergi, meskipun sebenarnya aku sudah tak kuat lagi. Aku benar-benar lapar dan butuh makan,” jawab ulat dengan nada berat. Terseok-seok, ia pun hendak pergi mencari makanan lain.

Melihat itu, pohon mangga merasa tidak tega. Ia pun akhirnya memanggil ulat kembali. “Wahai ulat, kalau kamu pergi dengan keadaan itu, kamu bisa mati. Aku pun tidak tega. Maka, makanlah daunku. Tapi, pastikan jangan sampai membuat aku mati. Makan seperlumu saja.”

Ulat pun sangat berterima kasih kepada pohon mangga karena ia bisa kembali
makan. “Terima kasih, pohon mangga yang baik. Aku tidak akan melupakan
jasamu. Aku berdoa, semoga hujan segera turun, sehingga membuat tanah
kembali subur dan daunmu lebih lebat lagi,” ucap ulat dengan tulus.

Rupanya, doa si ulat dikabulkan. Tidak beberapa lama, mendung tampak memayungi bumi. Matahari yang tadi sangat terik, pelan-pelan tertutupi awan yang siap menumpahkan hujan. Angin yang bertiup pun segera membawa hawa sejuk yang diiringi rintik hujan. Pohon mangga bersorak kegirangan. Ia
kembali mendapat kesejukan sehingga tanah tandus di sekitarnya kini menyediakan air yang berlimpah untuk membuatnya subur kembali.

Beberapa waktu kemudian, tampak pohon mangga makin menghijau dan rimbun daunnya. Tetapi, hingga beberapa lama, pohon mangga itu rupanya belum berbuah juga.

Suatu kali, ulat yang sudah cukup lama hidup dengan memakan daun pohon mangga, berubah menjadi kepompong. Pada saatnya kemudian, ulat menjadi kupu-kupu indah.

“Wahai pohon mangga temanku yang baik, kali ini tiba giliranku membantumu. Aku akan terbang mencari saripati mangga lain untuk aku bawa kemari. Semoga bisa membuatmu berbuah lebat, seperti keinginanmu.”

Begitulah, mereka saling membantu. Serbuk saripati mangga yang dibawa kupu-kupu setiap kali terbang, menjadikan pohon mangga memiliki buah ranum dan manis. Sang pemilik pohon itu pun makin menyayangi pohon mangga. Ia rutin memberikan pupuk tanaman terbaik. Kini, pohon mangga yang dulu tumbuh seadanya dan bahkan nyaris mati, bisa tumbuh subur berkat kebaikannya membantu sang ulat.

Keindahan saling tolong-menolong, tergambar jelas dalam kisah di atas.
Perbuatan baik memang pasti akan mendapat balasan kebaikan.

Demikian juga dalam kehidupan di dunia ini. Kita memang tidak pernah tahu, tidak pernah mengerti, mengenai timbal balik suatu kebaikan. Tapi, hampir selalu pasti, kebaikan itu akan membawa lebih banyak keberkahan. Kadang, datangnya pun tak kita duga-duga. Kadang di saat kesulitan, tiba-tiba ada saja yang membantu kita. Kadang, apa yang kita sebut sebagai “kebetulan” sebenarnya merupakan “buah” dari kebaikan yang dulu pernah kita lakukan.

Di sinilah, konteks keikhlasan dan ketulusan dalam membantu orang lain akan membawa keberkahan dan kebahagiaan. Mungkin tidak selalu “dibalas” secepat yang kita harapkan. Tetapi saat kita “melupakan”, bisa jadi berbagai kebaikan malah datang tanpa kita harapkan. Itulah Hukum Tuhan yang universal.

Karena itu, terus bawa dan tularkan kebaikan ke mana pun dan di mana pun kita berada. Mari berbagi dengan apa yang kita bisa. Baik tenaga, pikiran, waktu, atau materi. Semua itu akan menjadi “modal” sekaligus “tabungan” yang akan mengantarkan kita pada hidup penuh keberuntungan. Hidup penuh kelimpahan.

Tempayan Retak

Seorang tukang air memiliki dua tempayan besar, masing-masing bergantung pada kedua ujung sebuah pikulan yang dibawa menyilang pada bahunya. 

Namun, satu dari tempayan itu retak. Tempayan yang utuh selalu dapat membawa air penuh, walaupun melewati perjalanan yang panjang dari mata air ke rumah majikannya. Tempayan retak itu hanya dapat membawa air setengah penuh. Hal ini terjadi selama dua tahun. 

Si tukang air hanya dapat membawa satu setengah tempayan air ke rumah
majikannya. Tentu saja, si tempayan utuh merasa bangga akan prestasinya karena dapat menunaikan tugas dengan sempurna. Di pihak lain, si tempayan retak merasa malu sekali akan ketidaksempurnaannya dan merasa sedih. Sebab, ia hanya dapat memberikan setengah dari porsi yang seharusnya ia dapat berikan. 

Setelah dua tahun tertekan oleh kegagalan pahit ini, tempayan retak berkata kepada si tukang air, “saya sungguh malu kepada diri saya sendiri dan saya mohon maaf
sebesar-besarnya.”
“Mengapa?”, tanya si tukang air, “Kenapa kamu malu?
”“Saya hanya mampu, selama dua tahun ini, setengah porsi air dari yang seharusnya dapat saya bawa. Adanya retakan pada sisi saya telah membuat air yang saya bawa bocor sepanjang jalan menuju rumah majikan kita. Karena cacatku ini, saya telah membuatmu rugi.”
Si tukang air merasa kasihan kepada si tempayan retak, dan dalam belas kasihannya, ia menjawab, “Jik kita kembali ke rumah majikan besok, aku ingin kamu memperhatikan bunga-bunga indah di sepanjang jalan.”

Benar, ketika mereka naik ke bukit, si tempayan retak memperhatikan dan baru menyadari ada bunga-bunga indah di sepanjang sisi jalan dan itu membuatnya sedikit terhibur. Namun, pada akhir perjalanan, ia kembali merasa sedih karena separuh air yang dibawanya telah bocor dan kembali tempayan retak itu meminta maaf kepada si tukang air atas kegagalannya.
Si tukang air lalu berkata kepada tempayan itu, “Apakah kamu tidak memperhatikan adanya bungabunga di sepanjang jalan di sisimu tetapi tidak ada bunga di sepanjang jalan di sisi tempayan lain yang tidak retak itu? Itu karena aku selalu menyadari akan cacatmu dan aku memanfaatkannya. Aku telah menanam benih-benih bunga di sepanjang jalan di sisimu dan setiap hari jika kita berjalan pulang dari mata air, kamu mengairi benih-benih itu. Selama dua tahun ini, aku telah dapat memetik bunga-bunga indah itu untuk dapat menghias meja majikan kita. Tanpa adanya kamu, majikan kita tidak akan dapat menghias rumahnya seindah sekarang.”


PESAN MORAL
Setiap orang memiliki cacat dan kelemahan sendiri. Kita semua adalah tempayan retak, namun jika kita mau, Tuhan akan menggunakan kekurangan kita untuk maksud tertentu. Di mata Tuhan yang bijaksana, tak ada yang terbuang percuma. Jangan takut dengan kekuranganmu. Kenalilah kelemahanmu dan kamu dapat menjadi sarana keindahan Tuhan. Ketahuilah dalam kelemahan kita, kita menemukan kekuatan kita.

Cara Menghilangkan Kantuk di Kantor


pertama tama tarik nafas ala taichi....
pemanasan euy ..


tiru gerakan ini...
untuk melegakan bahu dan leher..


kemudian seperti ini...wa..wa.. aaa 


gerak kekanan kemudian ke kiri...


gerak ke kiri kemudian ke kanan ke kiri  ( apa bedanya sm yg sebelumnya yaaa ..hhmm)


udeh jangan pake protes ikutin aja....  (
emang bisa ya 360 derajat gitu muter kepalanya.....)


masih ngantuk juga , coba pukul dahi keras keras..
untuk ngilangin kantuk..


atau pake cara ini,..lemesin tangan dengan menggerak gerakan seperti ini..


trus goyang goyang badan sedikit...
dibawa santai...


masih ngantuk ? coba agak dipercepat gerakannya...
jangan pedulikan orang yg ngeliatin..


hilangkan semua stress...


putar kepala...(tariiikkk mang...)


minta bantuan cermin, goyang2 sambil liat kaca.. (ngantuk ilang jd dandan yg ada)


masih ngantukk...coba agak di getar2 gitu badannya... 
....HAH...masih ngantuk juga???weew..
segera ambil bantal trus tidur di bawah meja

--