Perokok berat...?

*Jakarta*, ....

Tujuan bercinta tentu saja untuk memperoleh kepuasan batin antara
pasangan suami istri. Namun sebuah studi menyatakan seorang pria yang
perokok berat terbukti tak bisa memuaskan pasangannya.

Sejak dulu semua orang tahu bahwa rokok bisa memperpendek umur seseorang.
Namun sebuah studi baru menunjukkan fakta yang sangat mengejutkan. Pasalnya
tembakau yang banyak dihisap orang itu bisa membuat para pria tak bisa
ber-ereksi dengan sempurna.

Sebuah penelitian membuktikan bahwa pria yang menghabiskan rokok sebungkus
per hari mempunyai persentase sebesar 40% untuk mengalami disfungsi ereksi,
dibandingkan dengan mereka yang tidak mengkonsumsi rokok.

"Merokok mempercepat kerja pembuluh arteri dan ini akan berisiko besar
terhadap penyakit jantung. Rokok dapat merusak satu bagian pembuluh darah
dalam tubuh sehingga ini akan mengganggu keseluruhan kerja pembuluh darah
lainnya," ungkap Dr. David L. Katz direktur Prevention Research Center
Universitas Kedokteran Yale seperti dilansir *detikhot* dari Ivillage, Jumat
(28/4/2006).

Penelitian ini dilakukan dengan seksama oleh sebuah kelompok Austalian Study
of Health and Relationship. Mereka mengumpulkan data pada 8.400 orang dari
usia 16 hingga 59 tahun.

Satu dari sepuluh orang partisipan mengalami masalah ereksi selama beberapa
bulan pada tahun terakhir ini. Lebih dari 25% dari para partisipan adalah
perokok berat. Mereka pun rata-rata mengkonsumsi sebungkus rokok perharinya.
Hanya 6% dari perokok itu yang mengaku bisa menghabiskan satu bungkus rokok
untuk beberapa hari.

Dibandingkan dengan non perokok, 24% pria yang menghabiskan rokok sebungkus
setiap harinya, mengalami masalah ereksi. Sedangkan presentase pria yang
menghabiskan rokok lebih dari satu bungkus lebih besar. Yaitu sekitar 39%
sulit ereksi dengan sempurna.

Hal ini pun berlaku pada pria yang telah memasuki usia senja ataupun
menderita penyakit jantung. Dr. David mengatakan ancaman disfungsi ereksi
ini mungkin akan membuat pria mulai mengurangi kebiasaan merokoknya.

"Kemungkinan pria tak akan berhenti merokok jika ancamannya hanya berupa
kanker paru-paru atau serangan jantung. Tapi disfungsi ereksi akan membuat
mereka takut. Akan sangat sulit untuk berhenti merokok, tapi akan lebih
sulit lagi hidup penuh dengan konsekuensi yang diakibatkan oleh rokok,"
ujarnya.

Penelitian dari Paris pun mendukung pernyataan ini. Seorang perokok berat
tidak punya antioksidan yang cukup, terutama beta karotin. Sehingga
perkembangan paru-parunya terhambat karena terhalang asap rokok yang diserap
tubuh.

Sejak bertahun-tahun yang lalu telah diketahui bahwa rokok menjadi penyebab
utama munculnya penyakit paru-paru. Lebih lanjut lagi, seorang perokok berat
terbukti memilki tekanan darah, kadar vitamin E dan beta karotin yang rendah
dalam tubuhnya.

Terpikirkah oleh Anda untuk mengurangi jumlah rokok yang dikonsumsi?
Sekaranglah saatnya, sebelum pasangan Anda tak bisa mendapatkan kepuasan
seks.*

0 Komentar: